Dalam pertandingan sebelumnya antara Denmark dan Spanyol, terdapat perbedaan strategi yang jelas antara kedua tim. Berikut adalah analisis perbedaan strategi yang diterapkan oleh pelatih Denmark, Brian Riemer, dan pelatih Spanyol, Luis de la Fuente:

Strategi Denmark

  1. Formasi dan Struktur Pertahanan:
    • Denmark menggunakan formasi 4-3-3, yang memungkinkan mereka untuk memiliki keseimbangan antara pertahanan dan serangan. Dengan empat bek, mereka berusaha menjaga soliditas di lini belakang sambil memberikan dukungan kepada gelandang.
    • Fokus utama mereka adalah pada pertahanan yang terorganisir dan meminimalkan ruang bagi pemain Spanyol untuk bergerak.
  2. Tekanan dan Serangan Balik:
    • Denmark menerapkan tekanan kepada pemain Spanyol saat kehilangan bola, berusaha merebut kembali penguasaan dengan cepat. Mereka juga berfokus pada serangan balik cepat, memanfaatkan kecepatan pemain sayap untuk menciptakan peluang.
    • Meskipun mereka berhasil mencetak gol melalui Gustav Isaksen di menit akhir, strategi ini tidak sepenuhnya berhasil karena mereka kebobolan dua gol terlebih dahulu.
  3. Penguasaan Bola Terbatas:
    • Denmark cenderung lebih defensif dalam penguasaan bola, berusaha untuk bertahan dan menunggu peluang untuk menyerang. Ini terlihat dari ketidakmampuan mereka untuk mengendalikan permainan secara keseluruhan.

Strategi Spanyol

  1. Formasi dan Penguasaan Bola:
    • Spanyol menggunakan formasi 4-2-3-1, yang memberikan mereka lebih banyak opsi dalam menyerang dan mengatur penguasaan bola. Dengan dua gelandang bertahan, mereka dapat menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan.
    • Mereka mendominasi penguasaan bola sepanjang pertandingan, dengan pendekatan tiki-taka yang mengutamakan umpan pendek dan pergerakan tanpa bola.
  2. Serangan Terorganisir:
    • Spanyol menunjukkan permainan menyerang yang terorganisir dengan kombinasi umpan cepat di area penalti Denmark. Gol-gol mereka dicetak oleh Mikel Oyarzabal dan Ayoze Pérez, yang memanfaatkan peluang dengan baik.
    • Mereka mampu mencetak gol lebih awal, memberikan keunggulan mental dalam pertandingan.
  3. Kualitas Individu:
    • Spanyol memiliki pemain-pemain berkualitas tinggi yang mampu menciptakan momen-momen penting. Pemain seperti Dani Olmo dan Oyarzabal menjadi kunci dalam menciptakan peluang dan mencetak gol.

Kesimpulan

Perbedaan strategi antara Denmark dan Spanyol terlihat jelas dalam pendekatan defensif Denmark yang lebih berhati-hati dibandingkan dengan permainan menyerang terorganisir Spanyol. Meskipun Denmark memiliki beberapa peluang, ketidakmampuan mereka untuk mengendalikan permainan membuat mereka kalah 1-2 di kandang sendiri. Sementara itu, Spanyol berhasil memanfaatkan keunggulan penguasaan bola dan kualitas individu untuk meraih kemenangan penting dalam pertandingan tersebut. Luck365

By verdonk